Selasa, 12 Mei 2015

Kepada Apa Kita Menyeru Bagian 2

Tidak ada komentar:
Hari : Selasa / 12 Mei 2015
Pemateri : Ust. Jumadil Muhammad


*****

Pertemuan sebelumnya sudah kami jelaskan mengenai gambaran tujuan hidup manusia. Ada manusia dengan tujuan hidup yang jelek dan ada pula golongan manusia yang mempunyai tujuan hidup yang berbuah berbagai manfaat kebaikan. Dari berbagai tujuan hidup yang penuh kebaikan-sebagaimana yang sudah kami jelaskan di pekan/postingan sebelumnya-kita memahami bahwa tujuan hidup seorang muslim itu bukanlah untuk mencari manfaat sebanyak-banyaknya terhadap apa yang dilakukannya di dunia, tetapi mengorbankan diri dan harta kita kepada Allah swt untuk sampai pada tujuan kebaikan tersebut. Syaikh Hasan Al-Banna mengatakan, "Apakah kaum muslimin sudah memahami betul pemaknaan terhadap kehidupan ini ? Lalu mereka memerdekakan diri mereka dari materi. Atau Apakah mereka telah membersihkan diri mereka dari kelezatan syahwat dan hawa nafsu. Benarlah Rasulullah saw bahwa betapa payahnya hidup orang-orang yang mengoleksi dinar."



...Tujuan Adalah Landasan Amal...


Jika tujuan ini gelap atau tertutupi atau tidak diketahui oleh banyak manusia, maka menjadi kewajiban kita untuk memberikan penjelasan kepada mereka. Syeikh Hasan Al-Banna mengatakan, "Saya menduga bahwa kita sebetulnya sudah memberikan penjelasan yang banyak pada umat ini dan kita juga sudah sepakat bahwa tugas kita adalah mengendalikan bumi ini dan membimbing seluruh manusia untuk dibawah aturan-aturan islam dan ajarannya serta membahagiakan manusia."

Inilah risalah yang sejatinya yang ingin disampaikan oleh ikhwanul muslimin kepada umat manusia agar umat ini paham dengan sebenar-benar pemahaman. Apa yang disampaikan oleh ikhwan ini bukanlah sesuatu yang baru. Bukan pula suatu bid'ah yang dilakukan oleh ikhwan. Tujuan ini juga bukan tujuan yang murni muncul dari ikhwan melainkan ini merupakan ajaran yang bersumber dari Al-Quran, Hadits- hadits Rasulullah saw, dan tampak dalam kehidupan para generasi terhadulu yang menjadi rujukan dalam cara memahami islam. Jadi, kalau ada seorang muslim yang menerima apa yang kami sampaikan ini, maka itu adalah bukti keimanannya. Dan kalau ada yang masih kabur mengenai hal ini, maka antara kami dan saudara kami ada Al-Quran yang menunjukkan kebenaran diantara orang yang berselisih. Kemudian beliau mengutip ayat, "Rabbanaftah bainana wa baina kaumina bil Haq (Ya Tuhan kami, bukakanlah antara kami dan kaum kami Al-Haq. Dan Engkaulah sebaik-baik yang membuka.)"

Kelihatan sekali bahwa beliau sangat yakin dengan seyakin-yakinnya terhadap ide yang beliau sampaikan.

...Sanggahan-Sanggahan...

1. Para Ikhwan itu Sebenarnya Mau Apa ?

Dan adapun pertanyaan-pertanyaan dari saudara kami yang kami cintai, sikap kami adalah mengharapkan kemaslahatan mereka baik duniawi maupun ukhrawi dan kami siap mengorbankan harta dan jiwa kami untuk saudara-saudara kami. Beliau mengatakan,"Saya ingin agar orang-orang yang mempertanyakan dakwah ini,  melihat pemuda pemuda ikhwan itu yang mata-mata mereka melek disaat kebanyakan manusia tertidur. Mereka menyibukkan jiwa mereka memikirkan orang-orang yang kosong dengan angan-angan." Beliau ingin menggambarkan bagaimana seorang pemuda ikhwan tetap terjaga, menghabiskan waktu-waktunya memikirkan kemaslahatan umat manusia yang kebanyakan tidak peduli terhadap mereka atau bahkan mencibiri mereka. Banyak orang yang kemudian menaruh keheranan dengan aktivitas para ikhwan. Mereka (para ikhwan) pergi pagi pulang tengah malam bahkan mungkin pulang di pagi hari selanjutnya, tapi tidak "tonji na kaya-kaya, tidak tonji" pulang dengan membawa banyak uang, lalu apa yang dikerjakannya ? Beginilah para ikhwan seharusnya yang tidak berpikir materialis. Melepaskan diri mereka dari belenggu duniawi. Mereka tidak mengharapkan balasan apapun kecuali balasan dari Allah swt. Mereka melakukan ini sebagai wujud cinta mereka terhadap manusia.

2. Darimanakah Asal Kas Kami ?

Para ikhwan tidak pernah diajari untuk memiliki rasa kecintaan terhadap harta benda, bahkan tidak pula diajarkan untuk sekedar memiliki simpati terhadap harta benda. Ketika seorang ikhwan memiliki harta, maka itu diserahkan seluruhnya untuk dakwah kepada Allah. Beliau (Syeikh Hasan Al-Banna) mengatakan, "Saya ingin mengatakan kepada mereka yang bertanya itu bahwa ajakan-ajakan agama ini, pondasinya adalah keimanan sebelum harta. Kegiatan kami ini sebetulnya bergerak bukan karena harta. Seluruh agenda-agenda kami digerakkan oleh iman kami, bukan harta-harta kami." Bahkan bisa jadi banyak kegiatan yang terjadi tidak kita tahu darimana datang dananya. Meskipun tidak mngkin juga ikhwan tidak punya dana. Cuma kadang kita tidak tahu darimana asalnya. Ada saja orang yang mau membantu, menyumbangkan harta-harta mereka.

Syaikh Hasan Al-Banna mengatakan, "Dakwah kami berdiri diatas aqidah sebelum tujuan-tujuan yang lain. Ketika didapatkan seseorang dengan nikmat keberimanan yang benar, maka pada saat yang sama ada sarana kesuksesan yang membersamainya." Hal ini memang menuntut keimanan yang tinggi. Keimanan akan menunjukkan kita "cara". Beliau mengatakan,"Bahkan harta organisasi ini sangat sedikit yang itupun merupakan sumbangan sukarela oleh para ikhwan untuk kepentingan dakwah ikhwan. Bahkan mereka bersedih saat tidak ada lagi dana yang bisa mereka infakkan. Dengan harta yang sedikit ini, namun dibesarkan dengan keimanan yang kami punya maka syukur bagi Allah, kemuliaan bagi Allah swt, inilah menjadi penyebab kesuksesan bagi seorang aktivis dakwah ini. Allah-lah melalui tangan-Nya memberikan keberkahan bagi harta ikhwan.

3. Sikap Kami Terhadap Politik

Banyak orang menuduh bahwa gerakan ikhwanul muslimin adalah gerakan politik semata, tidak lebih dari itu. Politik dan Islam tidak bisa dipisahkan sama sekali. Beliau mengatakan, "Kami juga tidak mengerti sampai kapan mereka akan memberikan tuduhan seperti itu. Wahai manusia, kami mengajak kalian dengan Al-Qur'an di tangan kanan kami dan As-Sunah di tangan kiri kami, dan amalan salafuss sholeh yang menjadi Qudawah bagi kami, Kami hanya mengajak kalian kepada Islam, Kepada hukum islam, dan ajaran-ajaran islam. Jika engkau melihat ini adalah politik kami, maka ini adalah politik kami. Jika kalian ingin menuduh kami politisi, maka sebut saja karena kami memang politisi. Wahai kaum kami, kami tidak sembunyikan apa-apa darimu. Tidak ada tujuan kami yang kami sembunyikan sama sekali. Karena sesungguhnya islam itu juga adalah politik untuk memakmurkan bumi dan memperbaiki kehidupan akhirat." Memisahkannya merupakan bagian dari perbuatan bid'ah karena mengurangi ajaran islam. 

Ingin mendengar lengkapnya ??? 

Silakan klik Download atau "Hold" Tab Download Dibagian atas website sampai muncul pilihan halaman download


Wallahu A'lam Bish Shawwab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top